Ini dia Bab 3 nya. sehari sudah postingin empat bab. So, aku sudah nyimpen bagian-bagian yang laennya tentunya. Dan jika ingin membaca sebelumnya bisa langsung klik :
Prolog
Bab 1
Bab 2
jika ada kesalahan tolong komen, biar aku bisa edit lagi and happy reading ^^
Prolog
Bab 1
Bab 2
jika ada kesalahan tolong komen, biar aku bisa edit lagi and happy reading ^^
Bab 3
Jam menunjukan
pukul 02.00 pm. Alicia memarkirkan jipnya di sebuah pom bensin kecil di pinggir
jalan. Ia mulai mengisi bensin penuh pada kendaraannya dan juga beristirahat
sebentar di parkiran mobil di kawasan pom bensin itu. Di sana memiliki
fasilitas seperti toilet, mini market, dan taman bermain kecil bagi anak-anak
melepas lelahnya dalam perjalanan panjang.
Alicia turun
dari jipnya lalu pergi ke toilet. Sedangkan Riicon duduk di atas jip bagian
belakang sambil mengutak-atik tablet yang ia bawa. Ia sadar bahwa ia sedang
diperhatikan oleh banyak orang yang juga beristiharat di pom bensin itu.
Pakaian kaos putih polos dan celana kolor hitam yang panjangnya sampai lututnya
serta sepatu sandal hitamnya menandakan ia akan pergi piknik atau berkemah di
bukit dekat daerah tersebut.
Selain
tanggapan itu, ada juga yang lebih pintar mengira kalau dia seumuran siswa SMA
yang membolos sekolah dan pergi mungkin kalau dalam bahasa kasarnya kabur
bersama pacarnya karena orang-orang juga melihat kalau dia bersama Alicia
tentunya.
Alicia
akhirnya tiba dan ia mulai duduk di kursinya sendiri. Ia mengambil tasnya yang
tergantung pada tiang pada jipnya. Ia mengambil permen mint lalu membuka isi
lalu memakannya, dan sebuah buku tebal seperti novel fiksi ia keluarkan dari
dalam tas itu. Ia membukanya lalu membacanya.
“Di dalam tas
itu, sebenarnya isinya apa, sih? Kok
perasaan dari tadi kau selalu mengambil sesuatu yang tidak bermutu dari dalam
tas itu.”, kata Riicon yang masih menotak-atik tablet.
“Hanya ada amo yang cukup, P3K, peralatan pribadi
aku, tablet itu, pakaian ini, dan setoples permen mint.”, jawabnya singkat.
Riicon menelan
air liurnya sendiri lalu menatap gadis yang duduk bersandar santai pada
kursinya sambil membaca buku tebal itu. Ia mendekat padanya lalu mengembalikan
tablet ke dalam tas milik rekannya.
“Calvin, kau
harusnya membuka HandPhonemu, deh. Tadi aku kirim e-mail ke Nicolas agar ia mengirim e-mail ke kamu saja, karena tabletku akan digunakan sebagai GPS.”,
kata Alicia yang masih membaca buku itu.
Calvin atau
juga Riicon melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Ia membuka HPnya lalu
membuka inboxnya.
From
: Nicolay5S@AImail.com
To : RiCal1@AImail.com
Subject
: -
Sebelum
penyusup melewati Pos 2, mereka sudah dicurigai oleh tim pengamat jalan utama.
Karena mereka katanya melakukan pertemuan dengan kalian berdua. Karena Pos 1
diminta untuk membukakan pintu oleh markas dan tim pengintai mulai melakukan
pengintaian kepada penyusup itu. Hal ini tentunya sudah dilaporkan kepada saya,
sehingga saya mempersiapkan peralatan itu semua sebelum kalian tiba. Jadi,
alasan mengapa aku membohongi anda tentang cuaca dan membawa Mrs. Oliveira masuk
adalah tentang penyusup itu. Karena saya pasti menduga kalau Mrs. Oliveira akan
mengendarai jipnya itu, maka saya sudah siapkan segalanya.
Saya
kira saya mempunyai waktu untuk menerangkan ini tetapi penyusup terlalu cepat
tiba dan sudah sampai di Pos 2. Tentunya Pos 2 sudah dihabisi dan tinggal
pengamat dari ruang bawah tanah yang baru saja dibuat ini mengamati mereka dan
membuat beberapa sistem pada Pos 3 agar mereka terhambat selama kurang lebih
lima menit tanpa mereka sadari. Semua anggota sudah pergi ke markas utama
dengan kereta bawah tanah, tetapi kami semua harus berdesakan selama kurang
lebih sembilan jam agar sampai di markas utama. Markas yang sering anda sebut
rumah anda itu memiliki sistem keamanan yang akan bekerja jika penyusup masuk
dan semua anggota di dalamnya sudah kosong. Semua pintu akan terkunci dan tidak
bisa dibuka dengan apapun termasuk kalau mengebom pintunya. Mengenai sistem
keamanan ini saya akan menerangkan kepada anda lebih rinci setelah anda sampai
di markas utama.
Mengenai
ransel yang saya siapkan, saya menyiapkan dua ransel berisi senapan SMG dan
Rifles beserta amo yang cukup. Satu
ransel berisi makanan dan minuman. Satu ransel lain beirisi semua pakaian anda
yang terdapat di markas. Satu tas ransel lain lagi berisi pakaian Mrs. Oliveira
(mohon katakan kepadanya bahwa yang menyiapkan semua pakaiannya yang ada di
markas adalah pegawai pelayan kafe). Dan satu ransel terakhir berisi semua
informasi tentang misi kalian berdua. Saya memperingatkan jangan dibuka dalam
perjalanan melainkan dibuka di markas utama.
Untuk
urusan pengizinan kalian sedikit tertunda dan kami akan mengizinkan kalian
secepat mungkin dari markas utama. Sistem sedikit terganggu akibat penyusup
itu.
Mama
anda, Mrs. Riicon. Mengkhawatirkan anda, dan dia bertanya kapan kau akan sampai
di markas utama dengan Mrs. Oliveira dengan selamat? Apakah kau membawa
persiapan yang cukup untuk segalanya kecuali makanan, senjata, dan pakaian?
Itu
saja yang bisa saya katakan untuk kali ini. Saya peringatkan kembali, informasi
dibuka saat kalian sudah di markas utama dan saya yang memandu. Terima kasih.
Ia selesai
membaca e-mail yang cukup panjang
itu. Lalu ia mulai duduk di kursi yang berada di samping Alicia. Ia bersandar
pada kursi itu melihat ke langit lalu menutup matanya. Ia merasa cukup lelah
telah semua yang ia lakukan terhadap misi yang sering diberikan kepadanya
sehingga ia lupa untuk mengurus sekolahnya.
“Jadi
bagaimana?”, tanya Alicia sambil menutup bukunya.
“It’s to long story. I will tell you on the way.”, jawabnya yang masih memejamkan
matanya dan menghadap ke langit.
“Jadi, apa dia
memerlukan balasan?”, tanya Alicia lagi.
“Oh ya.”, kata
Calvin yang mulai teringat pertanyaan dari Mamanya yang sedang mengkhawatirkan
dirinya. Ia segera membuka HPnya kembali lalu membalasnya.
From
: RiCal1@AImail.com
To : Nicolay5s@AImail.com
Subject
: Aku dan Alicia baik-baik saja.
Katakan
kepada mamah bahwa aku dan rekanku baik-baik saja. Kami sedang beristirahat di
sebuah pom bensin kecil di pinggirang jalan alternatif ke markas utama. Jujur
saja Alicia orangnya sungguh luar biasa dalam menyiapkan segala perlengkapan
yang dibutuhkan. Dan dia memang cocok sebagai rekanku.
Oh
ya. Mama, kami akan sampai sekitar tiga sampai lima hari untuk sampai ke markas
utama. Karena kata Alicia dia tidak tau apa yang akan terjadi nantinya di
perjalanan. Itu mungkin hanya perkiraannya. Tapi kami juga tidak tau tepat
kapan kami sampai. Tenang saja, kami akan tiba di sana dengan selamat.
Buat
anda Tuan Nicolas, apakah anda memasukan senjata faforitku ke ransel juga? Anda
tidak menyebutkannya tadi, makanya aku bertanya. Terima kasih.
Ia selesai
dengan mengirim balasan ke Nicolas. Lalu ia menandakan bahwa dia sudah siap. Ia
menjadi ingin cepat-cepat sampai ke markas utama agar Mamanya tidak khawatir
dengannya.
“Serius sudah
siap? Kau saja belum makan siang.”, balas Alicia yang berdiri menuju ke
belakang membuka ransel besar berisi makanan dan minuman. “Ini.”, katanya
sambil melempar sebuah kaleng makanan kepada Calvin dan ia menerimannya.
Alicia mengambil
dua botol minum air mineral lalu menutup tas ransel itu dan memastikan bahwa
ransel itu terikat dengan kencang lagi. Lalu ia duduk di samping Calvin yang
sedang membuka penutup kaleng makanan itu. Alicia membuka tutup botol salah
satu air mineral yang ia bawa lalu meneguknya sampai ia merasa tidak haus
kembali.
Akhirnya
Calvin selesai dengan masalah membuka tutup kaleng makanan. Saat ia buka, aroma
sup tercium dari luar. Calvin senang karena itu adalah makanan faforitnya yaitu
sup jamur. Ia menerima sendok yang ditawarkan Alicia kepadanya lalu memakan sup
itu.
Alicia
meletekan dua buah botol minuman di tempat botol di tas yang menggatung di jip
agar lebih mudah untuk mengambilnya saat haus. Ia juga memasukan buku tebal itu
ke dalam tas dan mengambil beberapa permen mint untuk perjalanannya.
“Alicia tidak
makan?”, tanya Calvin yang tersadar kalau rekannya tidak memakan apapun kecuali
permen mint yang dari tadi ia makan sebagai cemilan resminya.
“Aku tidak terlalu
suka menu makan siang kali ini.”, jawabnya.
“Kau tak suka
sup jamur?”, tanya Calvin yang menghentikan makannya.
“Aaahhh...
tidak juga.”, jawab Alicia lalu tersenyum pada Calvin.
“Karena kamu
yang akan selalu menyetir jip ini sampai ke rumah (rumah di sini dimaksudkan
adalah markas agar tidak terbongkar) maka, kau harus makan.”, kata Calvin lalu
mengambil satu sendok penuh dengan sup jamur lalu mendekatkannya pada bibir
rekannya. “Aaaa”
Alicia
menggelengkan kepalanya karena banyak orang sedang memperhatikan mereka. Ia
merasa malu dan tidak nyaman akan ini semua. Ia pun mulai berkata, “Kau makan
sendiri dulu sampai kenyang. Kalau aku cukup nanti makan malam.”
“Tidak
boleh!”, kata Calvin sedikit membentak Alicia. Ini membuat Alicia terkejut
karena ia tidak pernah mendengar rekannya membentak orang lain kecuali saat
berdebat tidak mutu dengan Nicolas seperti tadi di markas. “Kau yang nyetir
sampai rumah. Ayolah isi tenagamu, satu suapan saja deh.”, lanjutnya lalu mendekatkan sendok yang diatasnya itu sup jamur
ke bibir Alicia. Tanpa Alicia sadari, bibirnya bergerak terbuka dan menerima
suapan dari rekannya. Ia mulai mengunyah lalu menelannya.
“Enak juga.”,
katanya lalu tersenyum pada rekannya. “Terima kasih.”, lanjutnya.
“Hehe...
akhirnya mau makan juga.”, kata Calvin lalu tertawa kecil sambil meletakan
sendok ke dalam kaleng lalu memegang kepala rekannya. “Begitu dong.”, lanjutnya.
Selanjutnya ia
mulai memakan sup jamurnya berbagi dengan Alicia yang selalu meminta suapan
kecil. Tetapi Calvin memberinya terlalu banyak sehingga Alicia hampir
memuntahkannya karena kebanyakan. Calvin hanya tertawa kecil dan meminta maaf.
“Lima menit
untuk persiapan.”, kata Alicia yang membersihkan mulutnya dengan tisu. Ia
kemudian mengambil permen mint yang sebelumnya ia letakan di kotak kecil berisi
uang koin di dekat kopling jipnya.
Calvin yang
sudah selesai dengan makannya mulai membuang kaleng itu ke dalam kantong
palstik di sebelah kanannya lalu turun dari mobil dan pergi ke toilet. Alicia
mengecek ban, peralatan, dan juga mesin jipnya lewat tabletnya. Mesin jipnya
sudah dipasang sesuatu seperti chip untuk mengetaui kondisi mesin lewat tablet
yang sudah dihubungkan lewat wireless.
Calvin telah
kembali dari toilet lalu duduk di kursinya. Ia menerima tablet yang diberikan
Alicia padanya dan memastikan kemana Alicia harus pergi. Alicia mulai
menghidupkan mesin lalu menekan pedal gas dan mereka memulai untuk perjalanan.
Next
Next
Komentar
Posting Komentar