Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Di Antara Langit dan Laut

Dari tubuhku yang terasa diombang-ambingkan, aku terbangun dengan sendiri. Pandanganku sangat buram dan kepalaku terasa sakit. Aku menutup mata lagi sambil menunggu waktu yang singkat. Seperti biasanya, aku langsung merasa normal setelah menunggu. Langit-langit baja kulihat di atasku, menggambarkan bayangan air yang bergerak. Ini bukan berada di pesawat, aku yakin itu. Jika iya, bagaimana pesawat penumpang ini berada di atas laut. Selain itu, apa ini? Aku tidur di tempat tidur? Ini benar-benar tidak masuk akal, kecuali... Oh tidak, dia sedang tidur di sampingku! Begitu tenang, begitu damai. Aku iri melihatnya bisa seperti itu di saat masalah menghadapinya. Apalagi dia, dia... sangat aku cintai. Sedih rasanya dia bisa setenang itu, tapi aku tidak dibawanya. Dia seakan pergi sendiri dan meninggalkanku, lagi. Bisakah aku tidur sedamai itu? Aku bertanya pada diriku sendiri sambil menatap laki-laki itu. Tidurnya miring menghadapku tapi tidak memelukku. Seharusnya kedua tangannya ya

Vylosela "Ini Nyata"

Jatuh dari ketinggian, terbang, lalu berdiri di atas awan. Itu adalah mimpi terburuk yang pernah ada.  Sampai-sampai aku masih bisa mengingatnya dengan jelas sekarang. Mungkin ini adalah mimpi yang terus merasuk ke dalam otakku. Sungguh, ini sangatlah menggangguku. Aku memiliki ujian akhir untuk menuntaskan cita-citaku sebagai seorang profesor, dan aku harus mengulanginya lagi. Itu hanya sebentar, tidak masalah buatku. Tetapi, aku masih gugup untuk membuka kedua mataku. Gugup untuk melihat duniaku kembali di hadapanku. Juga gugup menerima kenyataan pahit tentang apa yang barusaja terjadi padaku. Semoga tubuhku tidak seburuk dengan apa yang aku pikirkan sekarang. Apalagi yang terluka adalah kepalaku, sungguh mengerikan memikirkan bahwa aku mengalami gagar otak. Pertama-tama yang harus kulakukan adalah membuka kedua mataku. Persiapan diri sudah kulakukan kurang lebih tiga menit yang lalu dan kurasa ini sudah cukup. Well , kutarik nafasku dalam-dalam lalu aku membuka kedua mataku.