Langsung ke konten utama

One Piece Stampede - Review


SPOILER ALLERT!!!

Yo, nakama One Piece! Genki desu ka?
Kali ini aku mau me-review film nakama tercinta, One Piece Stampede, yang akhirnya tayang di bioskop di Indonesia sekitar satu minggu yang lalu. Sebenarnya aku sudah tonton hari Sabtu minggu kemarin dan aku hanya memberikan review-nya lewat story WA dan Instagram (follow ig aku @thewellraen). Dan kali ini adalah review versi lengkap dari versi story di WA dan Instagram.
Sebelumnya, diingatkan bahwa ini akan mengandung spoiler yang sangat-sangat terbuka. Karena di sini akan terdapat beberapa tanggapan dan kritik dari aku pribadi dan tak lepas dengan membicarakan beberapa scene yang ada. Jika kepo, silahkan melanjutkan membaca namun resiko ditanggung sendiri!

Jadi di One Piece the Movie yang baru saja muncul ini ternyata sebagai peringatan ulang tahun One Piece yang ke-20 tahun! Otanjoubi omedeto~ dan ternyata umur One Piece hampir sama kayak aku lol wkwk… dan gak salah juga aku jadi pengikut setia, walaupun sering kesal karena jalan ceritanya terlalu monoton dan diputar-putarkan.
Dalam film ini, One Piece memunculkan trailer yang bisa banget di cek di Youtube, atau di bawah ini aku akan sediakan link-nya. Sudah ketahuan siapa lawan Luffy di film ini, yaitu: Bullet, ex-kru dari Gol D Roger. Selain itu juga diberitahukan bahwa akan ada festival bajak laut yang diberitakan terdapat salah satu harta karun dari Gol D Roger. Apakah itu?

Sebenarnya dalam film ini, cerita yang diberikan cukup menarik namun gampang tertebak ending-nya seperti apa. Selain itu, film ini tidak memberikan sebuah sensasi kenikmatan maksimal bagi aku sehingga tidak terlalu melekat di dalam hati ini. Sudah jelas bahwa Oda Sensei pasti menempatkan hero-nya sebagai pahlawan dari suatu masalah besar yang ada. Dan pertanyaan yang bodoh jika ditanya siapa yang menang. Yang pantas untuk dipertanyakan adalah bagaimana bisa menang?
Banyak sekali pertarungan yang terjadi di film ini, dengan berpuncak dengan pertarungan dengan Bullet sebagai bos terakhir agar game-nya bisa tamat, hehe…
Festival yang dipaparkan sangat heboh dan meriah. Banyak bajak laut kecil datang ke tempat itu dan beberapa bajak laut besar yang di sini mereka disebut sebagai The Worst Generation. Pengikuti One Piece pasti sudah tahu siapa saja, bukan? Dan tentu saja di sini dipaparkan bagaimana setiap kapten dari tiap bajak laut Worst Generation ikut bertarung, namun jangan harap akan ada kekuatan maksimal dari semua bajak laut di sini.


Selanjutnya, semua mata akan tertuju kepada Luffy bagaimana dia dapat mengalahkan Bullet. Banyak twist yang diberikan di dalam film ini yang menunjukan perbedaan ideologi antara Luffy dan Bullet, dan Luffy dapat memenangkan akan apa yang dia percayai. Seperti biasa, bacot no jutsu ala anime selalu berhasil dalam mengalahkan musuhnya. Tapi sebenarnya titik kenikmatan bukanlah pada scene Luffy akhirnya dapat mengalahkan Bullet. Lebih dari itu!


Pada film ini, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa banyak bajak laut yang berpartisipasi. Bukan hanya SHP yang akan menjadi tontonan belaka. Untuk mengalahkan Bullet, dibentukan tim dadakan yang beranggotakan 7 orang. Siapa saja? Ide ini keluar dari Crocodile yang tiba-tiba keluar dan mengajak Law untuk merencakan hal ini. Dan saat Marine mulai mundur, dan beberapa orang saja yang tersisa di medan pertempuran. Mereka adalah Smoker, Boa Hancock, Buggy, Luffy, Law, Sabo, dan Crocodile. Sebenarnya ada yang tersisa namun mereka bersembunyi ataupun mencoba untuk kabur. Kombinasi ini benar-benar membuat kesan yang sangat tinggi. Bagaimana tidak? Meski semuanya tidak menunjukan kemampuan maksimal, namun bisa dilihat bahwa kekuatan teman-teman Luffy ini ditunjukan lebih badass daripada di serial TV-nya. Yang paling aku suka adalah Boa Hancock yang jarang terlihat benar-benar bertarung dengan serius. Bahkan dia terlihat benar-benar badass daripada yang lainnya. Dan di sini juga dilihatkan kemampuan Smoker dan Buggy yang belum pernah muncul di serial TV-nya. Untuk sisanya, mereka terlihat biasanya saja buat aku, dan aku yakin mereka pasti bisa melakukannya lebih dari itu.
Teman-teman Luffy yang ditunjukan memang cukup luar biasa. Namun tetap saja menunjukan sisi buruk dari ini. Oda Sensei sepertinya memberikan kesan balance pada pertarungan ini karena Luffy dibantu dengan beberapa temannya, namun hal ini melemahkan sisi kru SHP yang lainnya. Ada yang beberapa pertarungan yang sebenarnya tidak perlu diadakan, seperti misalnya adalah pertarungan antara Sanji dan Smoker yang jelas-jelas membuang-buang waktu, dan pertarungan Zoro dengan Fujitora. Sanji dan Smoker pertarungannya benar-benar menambahkan durasi dan fungsi spesial Sanji sebagai salah satu trio monster di SHP. Tidak mungkin dia tidak diberikan sebuah pertarungan yang menghibur, namun di sini ternyata menyedihkan. Lalu ada pertarungan antara Zoro dan Fujitora yang ternyata… ya seperti Fujitora katakana bahwa dia mengakhiri pertarungan mereka, entah dengan tujuan apa. Di sini, menurut aku, jelas memberikan posisi wakil kapten SHP agar lebih terlihat berguna dan ada sisi savage yang ingin dilihatkan. Namun bagiku tetap saja, kesannya seperti makan krupuk yang sudah lama berada di luar tempatnya, memplem alias tidak renyah dan nikmat. Dan sisanya, posisi dari tiap kru yang lain juga terlihat begitu dipaksa diposisikan agar telihat berguna. Satu-satunya kru yang berguna, selain Luffy, adalah Ussop. Dia jelas mengatakan hal yang benar-benar berarti di awalan film dan itu menjadi kunci dari kemenangan Luffy atas Bullet. Di sinilah posisi Ussop benar-benar luar biasa di mana dia benar-benar menunjukan kesetiaannya terhadap Luffy setelah sekian lama. Meski dia pengecut dan penakut, dia telah menunjukan tekad luar biasa yang tak pernah kau lihat selama ini.
Secara alur cerita sudah begitu menarik perhatian dan diperlihatkan pertarungan epic melawan Bullet. Aku akui bahwa pertarungan dengan Bullet bukanlah pertarungan yang biasa, namun benar-benar epic dan badass. Ide cermelang dengan harta karun Gol D Roger juga merupakan kunci yang akhirnya menggegerkan semua bajak laut, bahkan termasuk Marine dan World Government. Namun sayangnya, ada beberapa plot hole yang benar-benar mengganggu dan menjadi bertanya-tanya hingga akhirnya keluar dari studio bioskop. Bagi kalian yang menonton dan memperhatikan tiap scene dengan teliti, pasti merasakan ada hal yang aneh. Atau mungkin kalian dapat mengerti daripada aku karena kalian mungkin juga lebih mengerti soal One Piece (dalam kasus ini, aku juga sudah tahu bagaimana dunia One Piece, namun pasti tetap ada beberapa hal yang tidak aku ketahui). Tak bisa dipungkiri bahwa plot hole pasti ada akibat dari editing atau yang lainnya.
Seperti biasa, sisi abu-abu selalu menjadi hal yang kuat dalam anime. Dan One Piece adalah salah satunya di mana setiap karakternya memiliki arti hidup sendiri. Di dalam ini, jelas aku lebih menunjukan rasa simpati daripada membenci Bullet. Sebab kita akan dipaparkan sebuah masa lalu Bullet yang membuatnya menjadi sosok monster.
One Piece Stampede memberikan ending yang biasa-biasa saja bagiku. Awalnya dibuka dengan sangat ramai, menarik, dan menunjukan semangat festival yang sangat heboh hingga akhirnya masuk ke ending yang begitu biasa saja. Namun, pada ending juga memberikan kesan yang begitu indah dan mengharukan secara sangat singkat. Inilah salah satu hal yang sangat melekat di dalam benak dan hatiku tentang ending yang begitu mengundang air mataku ini. Sungguh benar-benar indah melihat ending yang singkat itu.
Overall, aku sungguh terhibur dengan film ini ditengah-tengah tugas presentasi dan paper kuliah. Aku benar-benar heboh saat nonton karena banyak banget karakter yang muncul, aku ketawa keras dengan semua jokes yang diberikan, dan yang terakhir aku sangat enjoy nonton dengan akhir air mataku yang menetes.
Jangan pergi setelah kredit karena ada scene lagi setelahnya.


Dan ini score aku buat ONE PIECE STAMPEDE: 7,4/10
Arigatou~



Sumber gambar: google image

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menonton Urutan Danganronpa Anime Series dengan Benar

Halo minna-san tachi… Di sini aku mau bahas anime yang aku tonton baru-baru ini. Sebenarnya memang sudah lama keluar tapi aku mengurungkan niat tidak menonton karena awal dari animenya membingungkan. Tapi, saat menontonnya lagi dengan cara yang benar, akhirnya aku paham alur ceritanya dan menarik perhatianku. Danganronpa 2 the animation, yang diambil dari serial game dan light novel, adalah anime keluaran tahun sekitar 2014. Itu adalah anime season 1 yang entah bagaimana ditulis 2. Aku ingat pertama kali menonton anime ini saat aku masih SMA dan aku langsung suka dengan animenya karena menurutku konflik yang diberikan cukup unik dan menantang. Bagaimana tidak? Kau terkurung di sebuah sekolah dan disuruh untuk membunuh teman-temanmu agar kau bisa lulus? Otak dalang ini emang gila bagi yang merasa kalian normal, namun di sinilah sisi menariknya. Anime ini memberikan kesan misteri yang perlu dipecahkan secara perlahan-lahan. Tidak hanya kasus pembunuhan yang terjadi, namun juga

Terkesan dengan Kata-kata

Yosh... aku mulai sekarang... (pembaca bingung?) well, akhir-akhir ini aku lebih sering nonton film, ngetik, baca, ngetik, dengerin musik sambil ngetik, dan yang paling parah adalah aku selalu ngimpiin hal yang aneh saat aku tidur. tapi apa manfaatnya? jawabnya adalah BANYAK! semuanya jika dikumpulkan jadi satu, um... jadi sebuah cerita yang indah dan tidak pernah ada.... semuanya itu sungguh luar biasa. aku selalu mendapatkan inspirasi dari satu kalimat atau lebih yang terdiri dari kata-kata yang indah. biasanya hal yang berbau romantis atau hal yang tidak pernah kudengar sebelumnya. contoh  : "Aku tahu kamu sudah memiliki seorang pangeran, tapi apakah kamu tidak memerlukan seorang kesatria?" -kutipan dari novel Vampire Diaries The Return: Midnight, Damon Salvatore to Elena Gilbert- katanya sih, dia ngomong gitu karena kisah tentang seorang ratu yang egois mencintai dua orang sekaligus, yaitu rajanya dan kesatrianya. bisa diartikan (jika kalian tahu cerita Vampire Diarie

Daftar Pemenang Festival Film Bandung

Kategori Film Terpuji 1. TANAH SURGA KATANYA 2. HABIBIE & AINUN 3. GENDING SRIWIJAYA 4. 9 SUMMERS 10 AUTUMS 5. 5 CM   ( Winner ) Kategori Pemeran Utama Pria Terpuji 1. Vino G. Bastian dalam MADRE 2. Agus Kuncoro dalam GENDING SRIWIJAYA 3.  Reza Rahadian  dalam HABIBIE & AINUN   ( Winner ) 4. Tio Pakusadewo dalam RAYYA CAHAYA DI ATAS CAHAYA 5. Adipati Dolken dalam SANG MARTIR Kategori Pemeran Utama Wanita Terpuji 1.  Julia Perez  dalam GENDING SRIWIJAYA  ( Winner ) 2.  Bunga Citra Lestari  dalam HABIBIE & AINUN 3. Lana Nitibaskara dalam AMBILKAN BULAN 4.  Acha Septriasa  dalam TEST PACK  ( Winner ) 5. Laura Basuki dalam MADRE 6. Agni Prastistha dalam CINTA TAPI BEDA Kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji 1. Igor Saykoji dalam 5CM 2. Fuad Idris dalam TANAH SURGA KATANYA 3. Alex Komang dalam  9 SUMMERS 10 AUTUMNS  ( Winner ) 4. Mathias Muchus dalam GENDING SRIWIJAYA 5.  Reza Rahadian  dalam PERAHU KERTAS Kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji