Langsung ke konten utama

Under The Stars

*yosh... penulis ingin berpesann~ ini kegiatan iseng selama lelah mengikuti kegiatan osjur yang ditambah tugas kuliah... setiap malam aku sempetin nulis ini di timeline LINE-ku untuk hiburanku dan~ mungkin juga bisa dibaca. Masih tentang si joli Alicia dan Calvin. Mereka pasangan favoritku jadi sedikit susah kalau melepaskan mereka begitu saja. Tapi tenang, ada kata "selamat tinggal" dariku untuk mereka yang menandakan ceritanya selesai. Walaupun begitu, bakal menarik (mungkin) kalau aku menambahkan beberapa side stories gituu~ dan ini adalah side stories yang sudah sangat jauh. Sejujurnya, projekku masih berjalan dan aku sudah cuti lebih dari sebulan untuk menulis tentang mereka. Ya... belum ada waktu. Weekend ada terisi dengan kegiatan-kegiatan kampus sebagai Ma-Ba. Terkadang aku bertanya, apa manfaatnya? Intinya cuma capek-capekan dan tidak bermutu. Tapi eitsss.... ambil positifnya aja. Tak ada yang sia-sia selama berusaha, bukan? Well, sekarang baca aja yang dibawah. Sambutanku banyak banget ya... gomenasai~

Setetes terakhir kopi telah habis, tapi rapat tak kunjung berakhir juga.
Dalam angan-angan sang CEO yang berada di ujung meja, menatap semua karyawannya yang ada dan beberapa klien dengan bosan, akhirnya mengetukan jarinya di atas meja dengan perlahan. Karena dia tahu bahwa waktu akan terasa lebih cepat.
Persentasi yang membosankan untuk melakukan kerja sama antar perusahaan. Memang perusahaannya bisa mendapatkan untung, tapi bukan itu yang dicari selama dia bisa bekerja dan memimpin perusahaan yang telah turun-temurun di keluarga. Sebagai pewaris yang terakhir, untuk saat ini, dia ingin membuat perusahaan membosankan ini menjadi lebih menyenangkan. Misalnya...
"Sir!" Sekretarisnya berseru memanggilnya.
Ah, dia tersadar bahwa dia telah melamun. Mungkin faktor umur yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi.
"Di mana semua orang?" tanyanya bingung setelah sadar. Orang-orang yang mengikuti rapat tadi telah menghilang kecuali sekretarisnya.
"Rapat telah usai, Sir. Mereka sudah mengerti apa jawaban Anda. Jadi Mr. Benjamin Riicon yang memutuskannya.
Faktor umur, dia makin memercayainya.
"Selanjutnya?" dia tahu karena ada rapat lagi.
"Rapat tentang pembahasan kebutuhan rumah bulanan..."
"Ah..."  suara keluh kesahnya keluar.
"Maaf, Sir. Mrs. Riicon telah meninggalkan pesan kepada saya untuk Anda baca sebelum rapat dimulai. Anda bisa beristirahat selama sepuluh menit." Kata sekretaris itu sambil memberikan selembar kertas putih.
Dia membacanya dengan malas apa isinya. Kenyataan membuatnya menjadi malas untuk melakukan segala hal.
"PAPAAA!!!" teriakan dan seruan itu datang dari luar. Pintu kaca ruang rapat yang berada di belakangnya sudah terbuka dan seorang gadis berdiri di sana. Senyumannya sangat lebar, dan mata birunya berbinar-binar.
"Kelly, papa sebentar lagi ada rapat. Tidak sekarang." Kata sang papa dengan lelah.
"Pa, dimana jiwa mudamu yang dulu? Apakah karena kepergian mama kemarin membuat papa menjadi seratus lebih tua?" gadis itu duduk di atas pangkuan papanya.
"Tapi papa masih ada rapat. Ini sangat penting, Sayang."
"Tidak ada mama, itu tidak penting."
"Siapa bilang tidak penting?" tiba-tiba pintu rapat yang berada di depan terbuka dengan sedikit terbanting. Sosok wanita berdiri di sana.
"Mama?"
"Al?"
Wanita itu berjalan mendekat sambil menyerahkan tumpukan berkas ke sekretaris suaminya.
"Aku segera pulang karena ini juga sangat penting. Aku sudah memberitahumu-lupakan saja."
Wanita itu duduk di kursi paling dekat dan memandang anak dan suaminya yang tengah berbengong.
"Kalian sedang tidak bodoh, bukan?" suara itu muncul dari seberang wanita itu.
"Kak Kevin!!" Kelly histeris menyadarinya. Kemudian dia melompat untuk memeluk kakak laki-lakinya.
"Aku tak suka kau memaksa Kevin untuk menjadi pewarismu. Kau juga baru bekerja dua puluh tahun." Bisik wanita itu kepada suaminya.
"Dia anakku."
"Tapi bukan Riicon."
"Dia punya darah keturunanku, itu tidak masalah. Ya mungkin ada beberapa yang protes soal itu, tapi semuanya akan terkendali."
Alicia menatap suaminya sangat dalam dan mencoba untuk mengerti maksud suaminya.
"Tidak. Jangan kau korbankan semua yang kau miliki demi aku lagi. Aku sudah bahagia di sini."
Semuanya tidak mungkin disembunyikan terlalu lama, bukan? Alicia tahu apa maksud suaminya yang sebenarnya. Bukan demi pensiun karena lelah.
"Kelly, bukannya ini waktunya untuk belajar fisika?" tanya Calvin.
"Ah, kurasa..."
"Kelly, hargai gurumu." Tambah Alicia tegas.
"Baik, Mom. Bye Kak Kevin." Dengan sedikit sedih Kelly berjalan keluar dari ruang rapat itu.
Suasana di sana semakin tegang setelah sekretaris Calvin ikut keluar dan menutup pintu. Kini urusan keluarga benar-benar sedang dibicarakan.
"Mom, Kevin tidak keberatan. Ini juga sudah kewajiban Kev-"
"Kau diam dulu sebentar. Niat terdalam kalian bukanlah yang terbaik dilakukan. Kau pikir, siapa yang akan menjadi pewaris Bryant selain kamu?" kata Alicia. Dia juga terbeban dengan perusahaan keluarganya yang besar tanpa pewaris.
"Kevin anakku."
"Dia juga anakku. Darah Bryant juga mengalir disana."
"Dad, Mom, please... jangan permasalahan mana yang harus aku pilih. Kevin sudah memilih dan sudah tidak bisa dirubah." Kata Kevin.
"Apakah hanya demi Violet. Karena memiliki nama belakang yang sama dan darah yang sama, kau memutuskan untuk mengganti nama belakangmu dengan nama... sialan Riicon?"
Semuanya tiba-tiba saja diam. Terutama Calvin. DIa tahu mengapa istrinya sangat tidak sejutu kalau Kevin yang meneruskan perusahaan keluarga. Dia sangat tahu bagaimana rasanya dibuang dan tak pernah dicari.
Pada akhirnya, tidak ada yang mau mengalah dengan mudahnya. Jika diambil pemungutan suara, jelas Alicia yang kalah. Hanya dia yang tidak setuju soal itu di sini. Jika pihak Bryant ada di sini semuanya, pasti dia sudah menang dan dapat tersenyum dengan sombongnya. Tapi dia tahu apa yang akan terjadi jika itu benar-benar terjadi.
"Mom, ini semua bukan karena Violet atau yang Mom kira. Kevin melakukan ini karena memang tugas Kevin sebagai pewaris. Vania, Kaleo, dan Kelly tidak mungkin bisa melakukannya. Ingat apa yang terjadi pada Kelly saat dia kabur dari rumah? Dalam perjalanannya kembali ke rumah? Kaleo yang menjaganya pun juga ikut dalam bahaya."
"Kevin stop!"
"Al, Kevin anak kita. Jangan ingat masa lalu itu." Calvin memohon sambil memegang pergelangan tangan istrinya.
"Kau harus memaksa kakakku untuk punya anak laki-laki. Atau suruh Gabby menikah saja, biar punya anak. Aku bukan orang yang terus-terusan menghasilkan anak dengan sangat mudah."
Dalam keluarga Bryant, hanya Alicia yang memiliki anak terbanyak: 4 anak. Mereka adalah si kembar Vania dan Kevin, Kaleo, dan terakhir adalah Kelly. Alicia tidak ingin anak-anaknya menjadi terbebani oleh masalah keluarganya yang sedikit berantakan. Apalagi, ketika ketiga anak tertuanya lahir, dia belum menikah dengan ayah mereka. Sangat menyedihkan!
Rapat selanjutnya dimulai tiga menit kemudian. Permasalahan keluarga tak bisa dibawa-bawa ke dalam urusan pekerjaan. Mereka tahu harus berbuat profesional. Tapi tidak ada pilihan lain selain membiarkan Kevin tetap mengikuti dan memelajari apa yang akan dikerjakan.
Alicia, seorang ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu di istana Riicon. Sejak kakek Calvin mendirikan rumah mewah ini, peraturan itu sudah ditetapkan dan masih dipertahankan. Tapi tentu saja Alicia memiliki bawahan yang dipercayainya untuk mengatur setiap sisi pekerjaannya. Tidak mungkin dia mengurus rumah besar berlantai lima dan memiliki ruang bawah tanah untuk diurus sendiri.
"Saya akan membacakan laporan keuangan bulan ini." Kata Alicia yang sudah siap dengan dokumennya. Di atas meja yang hanya terdapat beberapa cangkir, muncul layar proyeksi dari tengah. Lalu beberapa bahan dokumen juga sudah muncul di depan para anggota rapat.
"Untuk pangan bulan ini, kita telah menghabiskan tepat tujuh ratus ribu dollar. Ini juga termasuk biaya bersih dan kotor. Para produser kita katanya memiliki sedikit kendala sehingga menaikan harga barang mereka. Semua sudah tercatat di dalam dokumen sangat lengkap."
Jeda sebentar untuk Alicia dan mengecek dokumen lain.
"Mom-" Kevin berkata tapi mendapatkan lirikan tajam dari ibunya. "Maksud saya Mrs. Riicon. Dari laporan keuangan yang saya dapatkan langsung dari badan urusan pangan, mereka mencatat bahwa uang yang dikeluarkan kurang dari lima ratus ribu dollar."
"Dari mana kau mendapatkan data itu?"
"Dari pegawai badan keuangan yang mengurus hal pangan. Dia banyak memberikan saya nota-nota dan beberapa coretan catatan dengan sangat lengkap. Setelah melakukan penghitungan, jumlahnya sangat jauh berbeda."
Alicia melirik suaminya lalu berganti ke Kevin lagi.
"Catat semua perbedaannya." Perintah Calvin dengan nada yang tenang.
Sekretaris Calvin mencatat segala sesuatu yang canggung dalam laporan dan Kevin membantunya. Sedangkan Alicia terus melaporkan semua uang yang keluar.
"Sir." Sekretaris Calvin mulai memberikan data akhir yang telah selesai dikerjakan.
"Ini bukan uang yang sedikit, kan Al?" Calvin melirik istrinya.
Alicia menundukan sedikit menundukan kepalanya karena malu. Bisa-bisanya dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang telah menghianatinya.
"Aku mau laporan ulang dalam bentuk dokumen yang BENAR DAN TELITI. Akhiri rapat hari ini, dan beristirahatlah." Perintah Calvin.
Dengan cepat semua pegawai langsung mendorong kursi mereka dan pergi dari ruang rapat itu. Sekretaris Calvin yang terakhir keluar dan menutup pintu rapat-rapat. Kini hanya ada Calvin dan Alicia yang berada di dalam ruangan itu.
"Al?"
"Maafkan aku, Calvin. Aku kurang-"
"Bukan masalah kecil lagi sekarang! Kumohon kau berhentilah sekarang."
"Apa kau sudah gila, Calvin? Bukan aku lagi yang bisa memutuskan untuk keluar atau menetap. Aku benar-benar minta maaf karena kelalaianku mengurus anak buahku dengan tidak becus. Aku yang akan memberikannya hukuman."
"TIDAK!" Kini Calvin membentak.
"Kau benar-benar ingin aku berhenti? Aku ini agen utama, sepertimu. Dan aku adalah bosmu yang tak pantas kau paksa untuk keluar. Akan kuurus masalah ini, sebagai permintaan maaf atas keteledoranku."
Alicia tahu Calvin masih keras kepala. Memang, sebuah hubungan yang sangat terikat dibawa ke dalam urusan pekerjaan sedikit rumit. Apalagi mereka memiliki lebih dari pekerjaan langsung dengan berbagai profesi. Di satu sisi Calvin sebagai pemimpin dan pemilik sebuah perusahaan besar, sedangkan istrinya adalah bawahannya langsung sebagai ibu rumah tangga di istananya. Di sisi lain, Calvin merupakan body guard Alicia yang bekerja untuk organisasi rahasia. Terakhir, mereka adalah sepasang suami istri yang memiliki tugas dan kewajiban mereka masing-masing. Bukan masalah yang mudah untuk seorang pro apalagi pekerjaan mereka sama-sama sibuknya.
"Kalau begitu, cutilah sebentar. Sepertinya Kelly membutuhkan perlindunganmu."

*To be continue*


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menonton Urutan Danganronpa Anime Series dengan Benar

Halo minna-san tachi… Di sini aku mau bahas anime yang aku tonton baru-baru ini. Sebenarnya memang sudah lama keluar tapi aku mengurungkan niat tidak menonton karena awal dari animenya membingungkan. Tapi, saat menontonnya lagi dengan cara yang benar, akhirnya aku paham alur ceritanya dan menarik perhatianku. Danganronpa 2 the animation, yang diambil dari serial game dan light novel, adalah anime keluaran tahun sekitar 2014. Itu adalah anime season 1 yang entah bagaimana ditulis 2. Aku ingat pertama kali menonton anime ini saat aku masih SMA dan aku langsung suka dengan animenya karena menurutku konflik yang diberikan cukup unik dan menantang. Bagaimana tidak? Kau terkurung di sebuah sekolah dan disuruh untuk membunuh teman-temanmu agar kau bisa lulus? Otak dalang ini emang gila bagi yang merasa kalian normal, namun di sinilah sisi menariknya. Anime ini memberikan kesan misteri yang perlu dipecahkan secara perlahan-lahan. Tidak hanya kasus pembunuhan yang terjadi, namun juga

Terkesan dengan Kata-kata

Yosh... aku mulai sekarang... (pembaca bingung?) well, akhir-akhir ini aku lebih sering nonton film, ngetik, baca, ngetik, dengerin musik sambil ngetik, dan yang paling parah adalah aku selalu ngimpiin hal yang aneh saat aku tidur. tapi apa manfaatnya? jawabnya adalah BANYAK! semuanya jika dikumpulkan jadi satu, um... jadi sebuah cerita yang indah dan tidak pernah ada.... semuanya itu sungguh luar biasa. aku selalu mendapatkan inspirasi dari satu kalimat atau lebih yang terdiri dari kata-kata yang indah. biasanya hal yang berbau romantis atau hal yang tidak pernah kudengar sebelumnya. contoh  : "Aku tahu kamu sudah memiliki seorang pangeran, tapi apakah kamu tidak memerlukan seorang kesatria?" -kutipan dari novel Vampire Diaries The Return: Midnight, Damon Salvatore to Elena Gilbert- katanya sih, dia ngomong gitu karena kisah tentang seorang ratu yang egois mencintai dua orang sekaligus, yaitu rajanya dan kesatrianya. bisa diartikan (jika kalian tahu cerita Vampire Diarie

Daftar Pemenang Festival Film Bandung

Kategori Film Terpuji 1. TANAH SURGA KATANYA 2. HABIBIE & AINUN 3. GENDING SRIWIJAYA 4. 9 SUMMERS 10 AUTUMS 5. 5 CM   ( Winner ) Kategori Pemeran Utama Pria Terpuji 1. Vino G. Bastian dalam MADRE 2. Agus Kuncoro dalam GENDING SRIWIJAYA 3.  Reza Rahadian  dalam HABIBIE & AINUN   ( Winner ) 4. Tio Pakusadewo dalam RAYYA CAHAYA DI ATAS CAHAYA 5. Adipati Dolken dalam SANG MARTIR Kategori Pemeran Utama Wanita Terpuji 1.  Julia Perez  dalam GENDING SRIWIJAYA  ( Winner ) 2.  Bunga Citra Lestari  dalam HABIBIE & AINUN 3. Lana Nitibaskara dalam AMBILKAN BULAN 4.  Acha Septriasa  dalam TEST PACK  ( Winner ) 5. Laura Basuki dalam MADRE 6. Agni Prastistha dalam CINTA TAPI BEDA Kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji 1. Igor Saykoji dalam 5CM 2. Fuad Idris dalam TANAH SURGA KATANYA 3. Alex Komang dalam  9 SUMMERS 10 AUTUMNS  ( Winner ) 4. Mathias Muchus dalam GENDING SRIWIJAYA 5.  Reza Rahadian  dalam PERAHU KERTAS Kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji