Langsung ke konten utama

short story of Fade



suasana gelap ia dapati. ia tidak mengetahui dimana dirinya sekarang. gelap dan tidak ada seorangpun di sana. ia hanya sendirian di tempat gelap itu. kesepian yang ia rasakan sekarang. ia tidak menyukai itu, ia sangat membenci itu. hatinya terasa ingin menangis disaat suasana seperti itu. ia mencoba untuk berteriak sekuat tenaganya, tapi suara itu bergema dan kembali terdengar di pendengarannya. tubuhnya yang mungil mulai bangkit dan berlari mencari sebuah cahaya yang tidak ia lihat. sekecil apapun itu, ia tetap mencarinya.
keputus asaannya muncul di hatinya. sudah terlalu lama ia berlari dan ia lelah. nafasnya terengah-engah dan ia tidak menemukan setitikpun cahaya. ia kebingungan. tidak ada orang yang akan dimintai tolong. ia mulai memandangi sekitarnya yang sama sekali tidak berubah. air matanya menetes perlahan dari kedua matanya dan ia mulai menangis. ia berjongkok dan memeluk dirinya sendiri sambil menangis karena tidak ada orang di tempat itu. gelap, sendiri, dan sunyi.
"Kau tidak sendirian."
kata-kata itu terdengar di kedua telinganya. ia menegakan kepalanya dan mencari suara itu. ia mendapat seorang anak laki-laki yang berdiri membukuk di depannya sambil mengulurkan tangan kanannya dan tersenyum kepadanya. ia dapat melihat anak itu dengan jelas karena sebuah cahaya bersinar di belakang tubuhnya. ia berhenti menangis dan mengusap air matanya hingga kering dan melihat anak itu lagi yang masih tersenyum kepadanya.
"Percayalah kepadaku, kau tidak sendirian."
anak laki-laki itu membuka bibirnya lagi dan mengucapkan kata-kata yang membuatnya sedikit yakin. ia mencoba meraih sebuah tangan yang telah diulurkan untuk dirinya. walaupun sedikit ragu-ragu, ia ingin percaya dengan anak laki-laki itu. anak laki-laki itu menggenggam erat tangannya yang telah menyentuh telapak tangan anak itu lalu anak itu menariknya hingga ia bangkit berdiri sekarang. kemudian, anak itu menariknya berlari menuju sebuah cahaya yang terang yang bersinar di belakangnya itu. menembus cahaya itu dan apakah kebahagiaan akan muncul? jantungnya berdetak dengan kencang dan tidak beraturan.
sebuah ruangan penuh dengan cahaya yang sangat terang dan menyilaukan matanya. ia melebarkan telapak tangannya untuk menutupi matanya dari silauan sinar yang benar-benar terang itu. anehnya, telapak tangannya bertambah lebar dan setiap jari-jarinya bertambah panjang. ia kebingungan melihat tangannya sendiri yang juga bertambah panjang pula. lalu ia melihat sekujur tubuhnya yang mengenakan baju terusan hingga menutupi lututnya yang berwarna putih bersih seputih ruangan itu sekarang. tubuhnya bertambah tinggi. ia semakin tidak mengerti dengan ini semua. apakah ini dirinya? ia selalu mempertanyakan itu kepada dirinya sendiri. ia berharap terdapat cermin di ruangan ini sehingga ia dapat melihat dirinya sekarang ini. apakah ini masa depannya? itu masih pertanyaan di benaknya. asik dengan kebingungannya, ia lupa akan seorang anak laki-laki yang telah membawanya kemari. ia memandangi sekitar dan mencoba mencari anak itu dalam pandangannya. tetapi yang hanya ia temukan adalah sosok laki-laki berdiri di depannya. tubuhnya lebih tinggi darinya dan berpakaian serba putih. laki-laki itu tersenyum kepadanya dan membuatnya yakin bahwa laki-laki itu adalah seorang anak kecil yang baru saja membawanya ketempat itu. ia membalas laki-laki itu dengan senyuman lembut miliknya. dia benar-benar manis. lagi-lagi, laki-laki itu mengulurkan tangan kanannya kepadanya sambil tersenyum. dengan senang, ia meraih tangan itu tetapi terasa tangan itu semakin menjauh. bukan hanya tangan itu, melainkan tubuh laki-laki itu seakan ditarik sesuatu sehingga menjauh darinya. ia mencoba untuk mengejarnya tetapi itu percuma. laki-laki itu masih mengulurkan tangannya dengan wajah seperti berharap kepadanya. apa itu? ia tidak mengerti dengan itu. ia mencoba berlari mengejar laki-laki itu yang semakin menjauh dan lama-kelamaan laki-laki itu menghilang dari pandangannya. ia terus berlari mengejar laki-laki yang sudah tidak terlihat itu dan akhirnya ia terjatuh bukan karena terpeleset ataupun tersandung tetapi karena ia kelelahan. sekali lagi ia menangis kembali. ia sudah percaya kepada laki-laki itu sekarang, tapi mengapa dirinya masih sendirian di sini, di tempat yang sangat terang itu. air matanya mengalir sangat deras sehingga setiap tetesannya mengalir di atas permukaan lantai. mengingat wajah laki-laki itu disaat terakhir ia melihatnya tadi, ia menyadari bahwa laki-laki mengucapkan beberapa kata lewat mulutnya tetapi ia tidak mendengarnya akibat jarak diantara mereka yang sudah terlalu jauh. ia bangkit berdiri dan mengusap air matanya. ia ingin bertemu dengan laki-laki itu sekali lagi. bagaimanapun itu, ia harus menemukannya. ia berlari tanpa arah dan tujuan tapi ia yakin, hatinya akan membawa dirinya menuju dimana laki-laki itu sekarang.
sebuah cahaya ia lewati dan ia dapati sebuah taman yang sangat bersih, rapi, dan indah di depan matanya. taman itu memiliki sebuah kursi taman yang sekelilingnya terdapat bunga mawar putih, bunga lili putih, dan tanaman-tanaman lainnya. bukan hanya itu saja, tetapi beberapa kupu-kupu putih berterbangan dari bunga satu ke bunga yang lain. ia terpesona dengan tempat itu. ia merasakan ada yang menyentuh kakinya. ia menengok ke bawah dan mendapat dua ekor kelinci berbulu putih di kakinya. ia mulai berjongkok dan mengelus-elus lembut rambut kelinci itu. ia tersenyum melihat kelinci itu. ia menggendong dua ekor kelinci itu dengan kedua tangannya dan ia bawa menuju sebuah kursi dan duduk di sana. ia terus mengelus-elus bulu salah satu kelinci itu dan tersenyum. tapi, hatinya masih terasa kesepian. terdapat ini semua dan seharusnya membantunya untuk tidak lebih kesepian tetapi itu tidak berpengaruh terhadap hatinya. ia meletakan kelinci itu di atas kursi dan ia bangkit berdiri. ia mencoba mencari laki-laki itu dengan berkeliling taman sebentar. tapi ia tidak memperhatikan langkahnya dan terperosok sebuah lubang gelap tanpa dasar. ia meraih langit-langit tapi ia masih terus masuk ke dalam lubang itu. ia memejamkan matanya dan berharap ada seseorang yang akan menolongnya.
seseorang mengambil tangannya dan menariknya kembali ke taman itu. ia membuka matanya dan mendapati duduk dan bersandar pada pundak seseorang. ia memalingkan wajahnya untuk melihat siapa yang telah membawanya kembali ke tempat ini. laki-laki itu duduk di sampingnya dan mengorbankan pundaknya sebagai sandaran baginya. tangan mereka saling menggenggam dengan sangat kuat. ia senang karena akhirnya ia menemukan laki-laki itu kembali. ia meneteskan air mata kebahagiaannya dan tersenyum. laki-laki itu mengusap air mata itu lalu mencium keningnya. ia semakin senang, dan ingin lebih lama ditempat ini bersama dengan laki-laki itu.
bumi tiba-tiba saja bergetar dengan sangat kuat. ia bangkit berdiri yang diikuti laki-laki itu dengan wajah gelisah. mereka ingin mencari jalan keluar tetapi mereka tidak menemukannya. ia merasa ada sesuatu yang menimpa tubuhnya dan ia terperosok jatuh di atas lantai. tangannya mencoba meraih laki-laki itu yang tidak mengetahui keberadaannya sekarang. laki-laki itu kebingungan mencari jalan keluar, tidak. lebih tepatnya mencari dirinya. pandangannya semakin buram dan akhirnya ia tidak dapat melihat apa-apa lagi.
"Bertahanlah, demi aku."
kata-kata itu membantunya untuk membuka matanya dan membangunkan dirinya. tubuhnya terasa sakit sekali karena rangkaian bunga mawar putih itu telah menimpanya hingga jatuh. tubuhnya berdarah akibat duri-duri pada batang pohon mawar itu. dengan sekuat tenaga ia menyingkirkan benda-benda itu dan mencoba bangkit beridiri. tubuhnya benar-benar sakit dan terasa nyeri dimana-mana. tapi ia paksakan untuk duduk di sebuah kursi yang banyak batang-batang bunga mawar yang telah roboh. ia menyingkirkan itu semua dan duduk di atasnya. ia melihat setiap lukanya yang terasa sangat sakit itu. setiap luka itu mengeluarkan cairan yang tidak lain adalah darah. ia mencoba untuk mencari sebuah tanaman yang dapat menjadi obat luka-lukanya.
selesai mengobati luka-lukanya yang menjadi lebih baik, ia kembali mencari laki-laki itu. ia khawatir dengan laki-laki itu. apakah dia akan baik-baik saja? dan ia berharap bahwa dia akan baik-baik saja. ia menyusuri taman dan mencari laki-laki itu. itu tidak mudah ia lakukan karena tubuhnya masih sangat terasa nyeri. ia mencoba beristirahat di samping semak-semak berduri. beberapa menit kemudia ia bangkit berdiri dan terkejut mendapati laki-laki itu pinsan dengan penuh luka di sekujur tubuhnya di antara semak-semak berduri itu. ia ingin menolongnya tapi dengan apa? ia menekatkan dirinya melewatinya dan luka-lukanya yang hampir sembuh itu mulai sobek kembali. dengan tenaganya, ia menggendong laki-laki itu dan tidak membiarkan laki-laki itu terkena semak-semak berduri saat ia akan melewatinya kembali untuk keluar. segera ia berjalan sedikit cepat menuju tempat dimana ia menemukan daun-daun sebagai ramuan luka-lukanya. ia mengobati luka laki-laki itu terlebih dahulu lalu dirinya sendiri. selesai dengan itu, ia meraih tangan laki-laki itu dan menggenggamnya dengan sangat kuat.
"Jangan pergi. aku sangat memerlukan dirimu.", katanya dengan air matanya telah menetes.
ia mengusapnya lalu menggenggam tangan laki-laki itu dengan sangat kuat. tiba-tiba perutnya terasa lapar. setidaknya ia mencari beberapa tumbuhan yang dapat dimakan olehnya dan laki-laki itu. ie melepaskan tangan laki-laki itu, mengelus-elus rambutnya lalu mencium kening laki-laki itu sebagai balasannya. ia bangkit berdiri untuk mencari makanan untuk dirinya dan laki-laki itu. walaupun tidak banyak yang ia temukan, tapi itu cukup untuk dirinya. ia berjalan kembali dimana laki-laki itu pinsan. ia terkejut karena laki-laki itu menghilang. ia menangis kembali karena ia khawatir dengan laki-laki itu. ia membalikan tubuhnya untuk mencari laki-laki itu tetapi laki-laki itu berdiri telah berdiri di depannya dengan luka disekujur tubuhnya telah menghilang. dia tersenyum kepadanya dan mengusap air matanya. ia tersenyum senang karena telah menemukan laki-laki itu. mata mereka saling bertemu dan mereka saling tersenyum bahagia. laki-laki itu menarik dagunya kebawah dengan tangan kanannya lalu mencium keningnya. setelah ia mengecup keningnya, kedua tangannya merambat melalui kedua tangannya hingga lengan lalu memeluknya.
"Terima kasih, Alicia."
laki-laki itu berbisik di telinganya.
"Aku mencintaimu..."
lanjut laki-laki berbisik di telinganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menonton Urutan Danganronpa Anime Series dengan Benar

Halo minna-san tachi… Di sini aku mau bahas anime yang aku tonton baru-baru ini. Sebenarnya memang sudah lama keluar tapi aku mengurungkan niat tidak menonton karena awal dari animenya membingungkan. Tapi, saat menontonnya lagi dengan cara yang benar, akhirnya aku paham alur ceritanya dan menarik perhatianku. Danganronpa 2 the animation, yang diambil dari serial game dan light novel, adalah anime keluaran tahun sekitar 2014. Itu adalah anime season 1 yang entah bagaimana ditulis 2. Aku ingat pertama kali menonton anime ini saat aku masih SMA dan aku langsung suka dengan animenya karena menurutku konflik yang diberikan cukup unik dan menantang. Bagaimana tidak? Kau terkurung di sebuah sekolah dan disuruh untuk membunuh teman-temanmu agar kau bisa lulus? Otak dalang ini emang gila bagi yang merasa kalian normal, namun di sinilah sisi menariknya. Anime ini memberikan kesan misteri yang perlu dipecahkan secara perlahan-lahan. Tidak hanya kasus pembunuhan yang terjadi, namun juga

Terkesan dengan Kata-kata

Yosh... aku mulai sekarang... (pembaca bingung?) well, akhir-akhir ini aku lebih sering nonton film, ngetik, baca, ngetik, dengerin musik sambil ngetik, dan yang paling parah adalah aku selalu ngimpiin hal yang aneh saat aku tidur. tapi apa manfaatnya? jawabnya adalah BANYAK! semuanya jika dikumpulkan jadi satu, um... jadi sebuah cerita yang indah dan tidak pernah ada.... semuanya itu sungguh luar biasa. aku selalu mendapatkan inspirasi dari satu kalimat atau lebih yang terdiri dari kata-kata yang indah. biasanya hal yang berbau romantis atau hal yang tidak pernah kudengar sebelumnya. contoh  : "Aku tahu kamu sudah memiliki seorang pangeran, tapi apakah kamu tidak memerlukan seorang kesatria?" -kutipan dari novel Vampire Diaries The Return: Midnight, Damon Salvatore to Elena Gilbert- katanya sih, dia ngomong gitu karena kisah tentang seorang ratu yang egois mencintai dua orang sekaligus, yaitu rajanya dan kesatrianya. bisa diartikan (jika kalian tahu cerita Vampire Diarie

Daftar Pemenang Festival Film Bandung

Kategori Film Terpuji 1. TANAH SURGA KATANYA 2. HABIBIE & AINUN 3. GENDING SRIWIJAYA 4. 9 SUMMERS 10 AUTUMS 5. 5 CM   ( Winner ) Kategori Pemeran Utama Pria Terpuji 1. Vino G. Bastian dalam MADRE 2. Agus Kuncoro dalam GENDING SRIWIJAYA 3.  Reza Rahadian  dalam HABIBIE & AINUN   ( Winner ) 4. Tio Pakusadewo dalam RAYYA CAHAYA DI ATAS CAHAYA 5. Adipati Dolken dalam SANG MARTIR Kategori Pemeran Utama Wanita Terpuji 1.  Julia Perez  dalam GENDING SRIWIJAYA  ( Winner ) 2.  Bunga Citra Lestari  dalam HABIBIE & AINUN 3. Lana Nitibaskara dalam AMBILKAN BULAN 4.  Acha Septriasa  dalam TEST PACK  ( Winner ) 5. Laura Basuki dalam MADRE 6. Agni Prastistha dalam CINTA TAPI BEDA Kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji 1. Igor Saykoji dalam 5CM 2. Fuad Idris dalam TANAH SURGA KATANYA 3. Alex Komang dalam  9 SUMMERS 10 AUTUMNS  ( Winner ) 4. Mathias Muchus dalam GENDING SRIWIJAYA 5.  Reza Rahadian  dalam PERAHU KERTAS Kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji