Suzume adalah anime movie yang diproduksi oleh studio CoMix Wave Film yang ternyata sama-sama membuat anime movie lain seperti 5cm per Second, Kimi no Na Wa, dan Tenki no Ko. Mendengar anime movie garapan studio tersebut, pastinya sudah bisa ditebak banget bagaimana anime movie ini ditampilkan di layar kaca dan ekspetasi pastinya tidak mungkin main-main ya.
Disclaimer: ini mengandung spoiler.
Ekspetasi memang pantas tinggi melihat tinggi rating anime ini di beberapa situs. Suzume mendapatkan rating lumayan tinggi di situs My Anime List, yaitu 8.6/10, tidak kalah dengan audience rating summary di Google yang menunjukan 4.8/5. Di situs IMDb, Suzume mendapatkan rating lumayan tinggi, yaitu 7.7. Lalu di situ KINCIR.com, Suzume mendapatkan rating hampir sempurna, yaitu 9/10, yang ternyata hampir menyamai Rotten Tomatoes yang memberikan rating 93%.
Suzume menceritakan seorang gadis remaja bernama Suzume, sama seperti judulnya, yang tiba-tiba harus berpetualangan demi tugas yang sangat penting. Tugas penting itu adalah menyelamatkan dunia, lebih tepatnya Jepang, dari gempa bumi dasyat yang diakibatkan oleh cacing raksasa penghuni dunia bawah alias dunia untuk orang mati. Tugas besar ini secara tidak sengaja diterima oleh Suzume setelah dia bertemu dengan pria muda tampan (komentar dari Suzume) yang menanyai tentang runtuhan. Di kota tempat tinggalnya, ternyata terdapat reruntuhan di balik gunung dan memiliki sebuah pintu misterius. Karena pintu misterius itu, Suzume menjadi terlibat dengan misi pria muda (bernama Souta Munakata) itu untuk menutup pintu dengan kunci khusus yang selalu dikalungnya. Misi itu menjadi makin rumit ketika Souta menjadi sebuah kursi dengan tiga kaki. Suzume mengikuti perjalanan Souta yang berbentuk kursi itu untuk menggantikan Souta menutup dan mengunci pintu yang terbuka.
Sekilas cerita dari Suzume, bisa dikatakan kalau cerita ini sangatlah menarik. Aku bisa bilang kalau ini adalah paket komplit dari sebuah anime movie, seperti anime movie yang sebelumnya, yang menyajikan berbagai humor, petualangan, trend, drama, romansa, dan pesan.
Humor yang disajikan di dalam filmnya begitu renyah dengan humor-humor sederhana terjadi di dalam kehidupan dan ada juga humor yang membuat tertawa karena tidak masuk akalnya. Yang paling aku suka adalah bagaimana Suzume mendapatkan informasi ke mana kucing segel itu pergi. Suzume harus terus-terusan melihat ke ponselnya untuk memantau kucing itu pergi dari postingan orang-orang di sosial media. Lalu, gelagat dari mas-mas kursi ini juga begitu lucu ketika mengejar si kucing, entah dia belum terbiasa jadi kursi ataupun saat dia harus berpura-pura menjadi kursi agar tidak ada orang lain yang lihat. Dan sejujurnya, banyak humor-humor renyah lainnya, tidak berlebihan dan begitu ringan untuk hiburan semata.
Humor yang ringan ini dipadukan dengan trend ponsel dan media sosial yang menjadi sebuah alat penting bagi karakter utama ini menemukan jalannya petualangannya. Ini seperti menggambarkan orang-orang sekarang yang suka melakukan travelling karena melihat postingan orang lain sedang di suatu tempat untuk liburan ataupun bersenang-senang. Hanya saja. Suzume memiliki tujuannya sendiri yang berbeda, hehe...
Drama yang ditunjukan juga kuat. Bahkan drama ini tidak lepas dari perkembangan karakter dari Suzume dan karakter-karakter di sekitarnya. Semua karakter terhubung seperti benang merah yang membawa Suzume ke masa depannya. Dari sebuah perasaan Suzume yang selalu terpendam, dia akhirnya bisa melepaskannya dengan sebuah pertualangan dan berhasil menghadapi masa depannya yang tidak pernah dia duga.
Romansa yang ditunjukan tidak sekuat itu. Hanya sebatas perasaan suka karena bertemu dengan seseorang yang dikagumi. Teringat dengan kisah romansa Princess yang sering didengar, bahwa diperlukan sebuah kecupan dari cinta sejati yang bisa menghancurkan kutukan *ehem! Di sini direalisasikan di dalam benar anak SMA yang sedang jatuh cinta dengan seorang stranger.
Entah mengapa aku berpikir bahwa anak-anak SMA ini memang sangatlah sederhana.
Pesan yang disampaikan di film ini juga begitu kuat. Selain yang disebutkan di atas, pesan yang paling kena di aku adalah ketika Suzume mengingatkan pada dirinya yang kecil untuk tidak takut dengan masa depan. Apapun yang ada di depan yang menurutnya perlu diperjuangkan harus diraih dengan perjuangan apapun. Suzume mungkin memang karakter yang masih muda dan naif. Tapi, itu menunjukan sebuah semangat juang akan kehidupannya yang makin berwarna.
Secara teknik, CoMix Wave Film selalu muncul dengan grafik animasi yang sangat memanjakan mata. Selain karena grafik animasinya, latar belakang musiknya juga tidak kalah. Aku selalu suka ocestra dari RADWIMPS yang selalu menyentuh hati. Lagu-lagu dari RADWIMPS selalu setia menemani setiap atmosfer yang ada di film sehingga makin menyentuh.
Dengan semua yang telah disampaikan, kira-kira Suzume pantas dapat rating berapa?
Personally, I would like to score 8/10.
Buat aku, cerita Suzume sangat enak untuk diikuti. Petualangannya tidak bosen untuk terus dinantikan dan bagaimana ending dari film ini. Apalagi, aku sontak kaget di bioskop ketika para penonton yang lain memberikan apresiasi tepuk tangan meriah di credit scene film-nya. Namun sayangnya, aku merasa bahwa film ini masih kalah dengan Kimi no Na Wa yang lebih menggemparkan pada waktu itu.
Thanks.
The pictures of Suzume are taken from two Suzume trailers on YouTube:
https://www.youtube.com/watch?v=5pTcio2hTSw
https://www.youtube.com/watch?v=Va93_hokOkk
Please click to check.
Komentar
Posting Komentar