Ini sebenarnya buat iseng-iseng aku aja karena mood baru down. Tapi ga apa-apa sih lumayan, karangan bagus nih...
Gadis itu, gadis itu adalah gadis berkacamata yang ditakuti oleh semua murid di sekolahku terlebih lagi ia sangat tertutup dan juga memiliki kepribadian penyendiri. Alasan lain yang membuat mereka takut adalah dikabarkan ia memiliki kekuatan sihir yang menyeramkan dan dapat membunuh manusia. Ada yang pernah menyaksikannya membantai manusia hanya dengan mengayunkan tangan kanannya saja dan ia meninggal dunia. Hal yang benar-benar menakutkan apalagi waktu itu, ia melepaskan kacamatanya dan akhirnya muncul sebuah petaka...
Bel istirahat makan siang telah berbunyi. Aku segera menata semua buku-buku milikku yang berada di atas mejaku lalu memasukannya ke dalam laciku. Aku menghampiri seseorang yang duduk di sebelahku dan mengajaknya makan siang bersama. Dia adalah teman dekatku yang tingginya sama denganku. Ia jago dalam bidang atlentik dan tentunya banyak disukai oleh banyak gadis-gadis cantik di sekolah ini. Ia memang tampan dengan rambutnya yang lurus dan lemas itu bergatung di kepalanya selain itu ia memiliki senyuman yang benar-benar manis yang dapat menarik hati para gadis. Sambil melihatnya menata semua buku-bukunya akupun mulai mengajaknya,
"Alex, ayo ke kantin sebelum para gadis datang."
Alex menatapku langsung sambil memasukan semua buku-bukunya ke lacinya. Ia menatapku dengan tatapan datarnya yang tidak dapat aku artikan dengan kata-kata. Mata bulatnya yang berwarna biru itu menatapku dengan serius dan semakin serius, itu membuatku jijik.
Gadis itu, gadis itu adalah gadis berkacamata yang ditakuti oleh semua murid di sekolahku terlebih lagi ia sangat tertutup dan juga memiliki kepribadian penyendiri. Alasan lain yang membuat mereka takut adalah dikabarkan ia memiliki kekuatan sihir yang menyeramkan dan dapat membunuh manusia. Ada yang pernah menyaksikannya membantai manusia hanya dengan mengayunkan tangan kanannya saja dan ia meninggal dunia. Hal yang benar-benar menakutkan apalagi waktu itu, ia melepaskan kacamatanya dan akhirnya muncul sebuah petaka...
Bel istirahat makan siang telah berbunyi. Aku segera menata semua buku-buku milikku yang berada di atas mejaku lalu memasukannya ke dalam laciku. Aku menghampiri seseorang yang duduk di sebelahku dan mengajaknya makan siang bersama. Dia adalah teman dekatku yang tingginya sama denganku. Ia jago dalam bidang atlentik dan tentunya banyak disukai oleh banyak gadis-gadis cantik di sekolah ini. Ia memang tampan dengan rambutnya yang lurus dan lemas itu bergatung di kepalanya selain itu ia memiliki senyuman yang benar-benar manis yang dapat menarik hati para gadis. Sambil melihatnya menata semua buku-bukunya akupun mulai mengajaknya,
"Alex, ayo ke kantin sebelum para gadis datang."
Alex menatapku langsung sambil memasukan semua buku-bukunya ke lacinya. Ia menatapku dengan tatapan datarnya yang tidak dapat aku artikan dengan kata-kata. Mata bulatnya yang berwarna biru itu menatapku dengan serius dan semakin serius, itu membuatku jijik.
Komentar
Posting Komentar