Prolog
Dia, ya
benar hanya dia yang bisa buat aku senang kembali dan merasa lebih tenang dari
biasanya. Entah mengapa perasaan itu muncul dengan sendirinya, tapi
persahabatan kami hancur dan hancur.
Entah
harus bagaimana untuk mengembalikan ini semua. Tapi ini adalah sudah terlambat
untuk merubah semuanya. Apakah ini resiko dari persahabatan kami? Atau ini
adalah sebuah hal yang seharusnya terjadi?
Aku
bingung, bimbang, dan gelisah untuk hal ini. Andaikan ini tak terjadi, mungkin
persahabatan kami akan abadi. Aku menginginkan hal itu, tetapi hatiku tidak.
Hm... aku memang belum dapat membuat keputusan yang tepat untuk ini.
Sebaiknya
aku lakukan yang harus ku lakukan sekarang, memperbaiki persahabatanku dengan
mereka. Semoga mereka dapat mengerti.
Ya
seperti itu lah kenyataan sekarang, entah mengapa air mataku selalu menetes
setiap malam yang gelap, sepi, dan dingin. Tapi hanya ini yang dapat ku
lakukan, bercerita dan curhat kepadamu diaryku. Aku bisa menceritakan semuanya
padamu tentang perasaanku, isi hatiku, dan hari-hariku di dunia ini. Dan bagiku
ini sudah lebih dari cukup untuk segalanya.
Hari
ini, bintang bersinar dan bulan purnama membimbing mereka. Aku sangat suka
melihat mereka saat mereka bekerja untuk mengeluarkan cahaya mereka. Dan
terkadang aku berbicara kepada mereka, tetapi mereka tak menjawab. Mereka hanya
mendengar dengan diamnya sambil bekerja mengeluarkan cahaya mereka.
Jika
dipikir-pikir, aku sedikit gila. Ngobrol dengan bulan dan bintang di langit.
Itu hal yang tidak wajar. Apalagi hari itu aku ditemani oleh lagunya Bruno Mars
yang berjudul Talking to the Moon. Ini sangat cocok dan pas dengan
kenyataannya.
Sebenarnya
hari ini dia mengajakku makan di luar, tetapi aku sepertinya tidak begitu ingin
keluar dari rumah, maksudku rumahnya. Mamah masih di luar negeri, padahal sudah
hampir empat bulan dia pergi. Aku kangen Mamah, adik, dan kakak. Mengapa
semuanya meninggalkan diriku di sini sendirian. Dan aku sampai tidak berani
untuk pulang karena aku sangat merindukan mereka.
Dan aku
sedikit senang karena selama empat bulan ini aku hidup dengannya. Dia selalu
mencoba untuk menjaga dan merawatku. Entah mengapa dia sedikit bersemangat
untuk itu.
Aku tak ingin bercerita banyak tentang dia, laki-laki
yang sangat aku sayangi, mungkin yang aku cintai. Tetapi hatiku masih bimbang
untuknya. :-)
Komentar
Posting Komentar