Menjelang Ujian Praktek
Menari
Menjelang ujian praktek menari
berkelompok, aku berencana ingin berkelompok dengan Chandra, karena dia adalah
sahabat aku dari kecil. Lalu aku meneui Eva di kelas untuk berkelompok dengan
Chandra.
“Va,
kita kelompokan dengan Chandra yuk. Ntar aku aja yang ngomong ke dia.”, ajakku.
“Hm...
Oke deh.”, kata Eva setuju.
Segera
aku menemui Chandra.
“Ndra,
kita kelompokan ya. Kamu cari yang cowok aku yang cewek. Gimana?”
“Ya.”,
jawabnya singkat.
Aku
dan Chandra sudah berencana setelah pulang sekolah kami ke rumahnya Chandra
sebentar dan menentukan lagu untuk tarian kami.
Yang aku ajak adalah Eva, Dyah, dan
Okta. Sedangkan Chandra adalah Arga, Bintang, dan Suryo. Pada hari itu, kami
belum juga menemukan lagu yang cocok untuk tarian kami. Dan kamipun memutuskan
untuk berembuk esok harinya.
Esoknya kami berkumpul lagi di rumah
Chandra setelah pulang sekolah. Di sana, kami sangat-sangatlah bingung dengan
lagu yang akan mengiringi tarian kami. Ditengah kebingungan kami, Sofie (adik
Chandra) sedang berlatih fasion show dengan pelatihnya bernama Mas Sabas. Lalu
Ayinya Chandra mempunyai ide yang sangat brilian, beliau menyuruh Mas Sabas
untuk melatih kami dan kebetulan Mas Sabas adalah seorang dancer.
Pertama-tama, kami diajarkan gerakan
dasar. Memang sangat sulit untuk melakukan gerakan dasar ini. Kami berusaha
keras untuk dapat melakukan gerakan dasar ini, dan aku gak bakalan nyerah deh. Jam
telah menunjukan jam 15.00, dan waktunya kami untuk pulang ke rumah kami masing-masing.
Esoknya, kami berlatih kembali
dengan Mas Sabas. Gerakan dasar yang kami pelajari kemarin, akhirnya hari ini
kami dapat melakukannya dengan sempurna. Lalu Mas Sabas mengajarkan
gerakan-gerakan yang lain.
Di tengah-tengah latihan, Chandra
dan Bintang ketawa trus, itu mengganggu bagiku. Mas Sabas juga merasa terganggu
dengan tawaan mereka berdua, maka Mas Sabas mengambil tindakan untuk memberikan
hukuman bagi mereka berdua. Sedangkan yang lainnya, istirahat dan melihat
mereka berdua. Kami tertawa saat itu. gerakan mereka benar-benar gokil.
Hukuman telah dilakukan. Dan kami
semua segera latihan lagi dengan Mas Sabas. Mas Sabas memberikan contoh
gerakan-gerakan yang kami pelajari tadi dengan iringan lagu. Lagunya adalah
Jeiho, lagu India. Setelah itu, kami yang melakukannya. Kami sangat sukses
waktu itu. dalam sehari, kami dapat melakukannya dengan sempurna.
Kebetulan, besok adalah hari Minggu,
aku berencana untuk menginap di rumah Chandra. Bukan hanya aku saja, melainkan
Arga, Bintang, dan Eva juga. Dan yang lainnya pulang ke rumah mereka
masing-masing. Sekitar pukul 19.00 kami bermain PS (Play Station) yaitu
Resident Evil 4. Yang jago main permainan ini adalah Arga. Anehnya, Arga yang
main, kenapa aku yang histeris. Memang, serem banget. Ngomongin tentang PS, aku
juga suka main PS. Khususnya Digimont Rumble Area 2. Selain aku, ada juga
Bintang yang jago Pack Man-nya. Nah, kalau Chandra, apa aja deh yang dia suka. Tapi,
hanya Eva yang gak bisa main PS, walaupun ia tomboi.
Keesokannya, sambil menunggu Okta,
Dyah, dan Suryo. Kami bercanda. Yang paling gokil adalah “ABC” alias Arga
Bintang Chandra. Mereka selalu tertawa tanpa sebab, dan anehnya aku juga
ikut-ikutan ketawa. Mereka sering aku bilang orang gila, tapi Bintang malah
menjawab, “Biarin orang gila, nanti aku cium lo”. Mendengar itu, aku jadi
teringat waktu aku kelas lima SD dulu.
Waktu itu, aku Chandra, dan Bintang
mau pergi ke rental kaset. Dan kami harus melewati pasar. Saat di pasar,
tiba-tiba aku dicium orang gila. Hii... aku kok jadi geli gini. Gila tu
Bintang. Mengingatkan masa lalu yang jelek! Rese!
Pada akhirnya yang kami
tunggu-tunggu datang juga lalu kami berlatih. Ternyata lagu yang akan
mengiringi gerakan kami ada empat lagu.tapi kami dapat melakukannya semuanya
dalam waktu dua minggu. Dalam dua minggu ini, kami juga diatur posisinya. Baris
pertama terdapat aku dengan Arga. Baris kedua Chandra dengan Dyah. Baris ketiga
Bintang dengan Eva. Baris keempat Suryo dengan Okta.
Ujian praktek menaripun tiba. Kami menampilkan
tarian yang telah kami pelajari selama dua minggu itu. dan kami bengga dengan
tarian kami. Karena tidak sia-sia kami berlatih keras untuk mendapatkan nilai
yang memuaskan.
(diungkit dari kisah
nyata)
Komentar
Posting Komentar